Laman

Minggu, 23 Oktober 2011

Dibalik Kesulitan Ada Kemudahan

Duduk disamping Pak Agus, bu agus agak uring-uringan pagi itu. Anak mereka yang baru berusia 10bulan menangis tidak henti2nya. Padahal menunggu bus jurusan Solo-Jogja di halte bukanlah hal yang menyenangkan. Atap halte yang mulai rusak nyaris tidak berguna menahan terik matahari yang mulai menyengat. Apalagi halte tersebut menghadap kearah timur. Arah matahari menampakkan diri.
‘Lengkap sudah’ pikir bu Agus.
Beberapa saat kemudain sebuah bus berwarna biru dengan list merah berhenti di depan mereka.
Pasangan suami istri itu naik, namun tidak menemukan satupun kursi yang kosong di dalam bus. Terpaksa mereka berdua berdiri. Pak Agus sendiri membayangkan betapa menyebalkannya berdiri sepanjang perjalanan solo jogja yang bisa memakan waktu 1 jam lebih.
Tak hanya itu, anaknya yang biasanya tenang dan ‘ndemenakke’, sepertinya tidak mau berhenti menangis.
‘Kok tidak capek to kamu le’ ujar bu Agus.
Pak Agus sendiri tahu kalau istrinya sedang sewot. Namun dia tidak merasa perlu untuk membantu menenangkan putranya. Pak agus hanya diam dan menebarkan pandangannya kesekeliling. Tampak beberapa penumpang lain memperhatikannya dengan pandangan yang kurang ramah.
‘Mungkin mereka agak terganggu’ pikir pak agus.
Bus tetap melaju.
Setengah jam kemudian, tangis anak pak Agus semakin menjadi.
‘Berisik’ teriak seseorang laki2 berambut gondrong dengan anting-anting di kursi depan.
Matanya yang merah menatap bu Agus.
‘Preman pasar klewer’ batin pak Agus.
Tidak mau berurusan dengan laki2 bertubuh kekar itu, pak agus memilih turun mencari bus lain.
Kali ini pak agus ikutan sewot. Uang bekal mereka yang tidak seberapa pasti berkurang karena harus naik bus lain. Yang menambah pak agus jengkel adalah bus lain yang ditunggu tunggu tidak kunjung datang. Setengah jam mereka terpanggang matahari karena tadi mereka turun di areal persawahan, baru mereka melihat sebuah bus menghampiri mereka.
Pak Agus melambaikan tangan dan bus tersebut berhenti.
Pasangan suami istri tersebut naik dan duduk di kursi depan yang kebetulan kosong. Bus mulai melaju perlahan dan bu Agus merasakan angin yang segar berhembus meski hanyadari kipas angin kecil dekat supir.
Anak mereka sudah tidur beberapa waktu yang lalu.
10 menit bus berlalu tiba2 bus yang mereka tumpangi memperlambat lajunya. Pak Agus melihat ada asap mengepul dari arah depan. Lalu lintas agak macet namun tetap berjalan lambat. Ia yakin di depan ada kecelakaan. Namun ia tidak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi.
Baru ketika bus melewati TKP, hati pak Agus bergetar.
Sebuah bus berwarna biru dengan list emas terguling dan beberapa bagian tampak hangus bekas terbakar. Ia yakin bahwa itu adalah bus yang mereka tumpangi tadi.
Di sampingnya, bu agus tampak terisak-isak. Pak Agus tahu apa yang ada di benak istrinya itu.
Andai saja mereka tetap naik bus itu pasti mereka ikut jadi korban. Andai saja anak mereka tidak menangis terus, pasti mereka telah menjadi korban.
Pak agus jadi menyesal mengapa ia tadi begitu sewot. Mengapa ia tidak bersabar. Mengapa ia tidak berkhusnudzon.
‘Astaghfirullahal’adzim’ bisik pak Agus menyesali perbustannya.
Pesan moral dari cerita motivasi diatas adalah bahwa sebuah kejadian yang menurut kita buruk, terkadang menyimpan kebaikan di dalamnya. Alloh SWT berfirman dalam Al Quran yang mulia:
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 5) dan diulangi lagi di ayat sesudahnya:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 6)

KATA-KATA BIJAK


Something You Love

Kita tidak menemukan sesuatu yang kita cintai begitu dalam lalu melepaskannya. Kita terus berpegang padanya. You don’t find something you love that much and let it go. You hold on to it throw yourself in deeper ~ Grey’s Anatomi
Posted in Cinta, Film | Leave a comment

Hal Kecil dengan Cinta

Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar. In this life we cannot always do great things. But we can do small things with great love … Continue reading
Posted in Cinta, Kehidupan, Pengembangan Diri | Tagged | 16 Comments

Kata Mutiara Dengan Cintanya

Tanpa cintanya, aku tidak dapat berbuat apa-apa, dengan cintanya, tidak ada yang tidak dapat aku lakukan. Without His love I can do nothing, with His love there is nothing I cannot do.
Posted in Cinta | Tagged | 33 Comments

Kata Mutiara Cinta Untuk Wanita

Carilah seorang pria yang memanggil mu cantik, bukan hot / sexy Yang menelepon kembali ketika kamu menutup telpon Yang mau tiduran di bawah bintang dan mendengar detak jantungmu Atau mau tetap terbangun untuk melihatmu tidur Tunggulah seorang laki-laki yang mencium … Continue reading
Posted in Cinta | Tagged , | 110 Comments

Perselingkuhan Terindah

Perselingkuhan yang terindah adalah perselingkuhan yang tidak pernah terjadi. The best love affairs are those we never had. ~ Norman Lindsay
Posted in Cinta | Tagged | 57 Comments

Cintai Kehidupan

Cintailah kehidupan, dan kehidupan akan mencintai anda. Cintailah orang lain, dan mereka akan mencintai anda. Love life and life will love you back. Love people and they will love you back. ~ Arthur Rubinstein
Posted in Cinta, Kehidupan | Tagged | 26 Comments

Cinta Seorang Pria

Seorang pria mencintai kekasihnya paling banyak, mencintai istrinya paling baik tapi mencintai ibunya paling lama A man loves his sweetheart the most, his wife the best, but his mother the longest. ~ Irish Proverb
Posted in Cinta | Tagged | 28 Comments

Hal Kecil

Dalam hidup ini kita tidak dapat melakukan hal yang besar, kita hanya dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar. In this life we cannot do great things. We can only do small things with great love. ~ Mother … Continue reading
Posted in Cinta, Kehidupan | Tagged | 12 Comments

Kedamaian Yang Terlupakan

Jika tidak ada kedamaian di antara kita, itu dikarenakan kita telah melupakah bahwa kita memiliki satu sama lain. If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other. ~ Mother Teresa
Posted in Cinta, Kedamaian, Kehidupan | Tagged | 10 Comments

Kelemahan Manusia

Kelemahan manusia yang paling besar adalah keraguannya untuk mengatakan pada orang sekitar seberapa besar dia mencintai mereka, ketika mereka masih hidup. The greatest weakness of most humans is their hesitancy to tell others how much they love them while they’re … Continue reading
Posted in Cinta, Kehidupan | Tagged | 12 Comments
 
http://www.katakatabijakmotivasi.com/category/cinta 

Kisah Keluarga Tikus

Ini bukan tentang keluarga Stuart Little, ini tentang sebuah keluarga tikus dengan 8 anaknya yang masih belajar mencari makanan. Kebetulan ini adalah keluarga tikus rumahan, yang mencari makanan dari sisa-sisa makanan manusia. Ada dua anak tikus si belang dan si putih menemukan sepotong keju. Namun ada pertanyaan besar bagi kedua anak tikus tersebut, sehingga mereka ragu mengambil keju tersebut.
Apa yang membuat mereka ragu? Sebab keju tersebut tidak terletak di lemari. Padahal mereka biasa mencuri makanan dari lemari.
“Jangan-jangan, keju itu busuk dan dibuang.” kata si putih.
“Tidak, meski dari kejauhan saya mencium kalau keju itu masih segar. Pasti enak.” kata si belang.
“Tapi, warnanya kusam.” bantah di putih.
“Bukan warna yang menentukan, tetapi aromanya.” kata si belang.
“Ya sudah, kita ambil saja!” kata si putih.
“Boleh, tapi ukurannya kecil. Paling cukup untuk kita berdua.” kata si belang.
“Bukankah kata ayah, kita harus berbagi. Kita masih punya 6 saudara.” kata si putih.
“Tapi percuma dibagi-bagi, nanti kebagian sedikit.” kata si belang.
“Cukuplah, tidak kecil-kecil banget. Kita semua bisa kenyang.” kata si putih.
“Iya sih, kalau untuk sekali makan akan kenyang. Tapi untuk 3 kali, terasa kurang.” kata di belang.
Ternyata, ayah mereka mendengar pembicaraan kedua anaknya ini.
“Anak-anaku, apa yang kalian bicarakan adalah benar. Tetapi tidak benar seutuhnya.” sela ayahnya.
“Apa maksud ayah?” kata si putih.
“Kalian terlalu fokus pada kejunya. Kalian harus melihat masalah dengan pandangan yang lain. Ini menyangkut hidup mati kalian.” jelas ayahnya. Tapi kedua anaknya yang belum pengalaman, malah heran dan kebingungan.
“Saya tidak mengerti, ayah.” kata si belang mengernyitkan dahinya.
“OK, tunjukan dimana kalian menemukan keju tersebut.” kata ayahnya.
Kedua anak tikus tersebut mengantar ayahnya menuju letak keju.
“Apa yang kalian lihat?” tanya ayahnya menguji pandangan anak-anaknya.
“Keju, ayah!” jawab kedua anaknya serempak.
“Coba lihat lagi!” kata ayahnya sambil tersenyum. Kedua anaknya memperhatikan keju dengan seksama, tetapi mereka tetap bingung karena tidak ada yang aneh. Melihatnya anaknya kebingungan, ayah mengajak naik ke sebuah meja.
“Nah, sekarang lihat diatas meja ini. Apa yang kalian lihat?” tanya ayahnya.
“Saya melihat sebuah alat dimana ada keju di dalamnya.” jawab si putih.
“Oh iya, baru terlihat.” lanjut si belang. “Alat apa itu ayah?” tanya si belang.
“Itu adalah pertanyaan yang bagus. Kalian sudah tidak terfokus pada kejunya lagi, tetapi pada sistem yang lebih besar. Pertanyaan kalian ini akan menyelamatkan hidup kalian. Alat itu adalah perangkap. Jika kalian mengambil kejunya, ada senjata yang akan membunuh kalian.” jelas ayahnya.
Terang saja, kedua anak tikus ini terperanjat. Kaget bukan kepalang. Tidak terpikirkan sebelumnya. Mereka hanya fokus pada keju.
“Jika kalian melihat secara utuh, pertanyaan kalian akan benar dan akan menyelamatkan kalian. Jangan fokus pada pandangan sempit dan mengambil keputusan dari pandangan tersebut. Dari perbedaan cara pandang ini, bisa menentukan hidup matinya kalian.” jelas ayahnya dengan tatapan kasih kepada kedua anaknya.

 Source : http://www.motivasi-islami.com/kisah-keluarga-tikus/

Kisah Dua Tukang Sol

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.
Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.
Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.
“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.
“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.
“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.
“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”
“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.
“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.
“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.
“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.
Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.
“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”
Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.
Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,
“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”
Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,
“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”
“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.
“Abang yakin?”
“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.
“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.
“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.
Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.
“Apa kabar mang Udin?”
“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.
Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,
“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”
“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.
“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.
Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,
“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”
“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.
Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.
“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.
Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.
“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.
“Tidak.”
“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”
Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.
“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.
“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”
Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.

Source : http://www.motivasi-islami.com/kisah-dua-tukang-sol/

Selasa, 18 Oktober 2011

Deru Campur Debu

 
ia masih mau hidup seratus tahun lagi
tapi raga memang rapuh
lebih seperempat abad lalu ia pergi
hanya karya-karyanya yang kini masih tinggal
dan juga,
semangatnya yang garang menggelegak...

kita butuh semangat macam itu
kejalangan, kadang harus ada
dan memang,
harus tetap ada...

Agar tinju bisa tetap terkepal
dan lengan bisa tetap teracung...
 
Source : http://www.goodreads.com/book/show/5197532-deru-campur-debu 

Deru Campur Debu

Deru Campur Debu
My rating:
didn't like it it was ok liked it really liked it it was amazing
add to my books

Deru Campur Debu

 
ia masih mau hidup seratus tahun lagi
tapi raga memang rapuh
lebih seperempat abad lalu ia pergi
hanya karya-karyanya yang kini masih tinggal
dan juga,
semangatnya yang garang menggelegak...

kita butuh semangat macam itu
kejalangan, kadang harus ada
dan memang,
harus tetap ada...

Agar tinju bisa tetap terkepal
dan lengan bisa tetap teracung...(less)


Source : http://www.goodreads.com/book/show/5197532-deru-campur-debu

Silabus Berkarakter SMP


Bagi teman-teman yang belum sempat buat silabus silakan unduh di bawah ini :
  1. Silabus Berkarakter Bhs Indonesia Kelas VII  download
  2. Silabus Berkarakter Bhs Indonesia Kelas VIII download 
  3. Silabus Berkarakter Bhs Indonesia Kelas IX  download

Senin, 17 Oktober 2011

3 Syarat mencari pasangan untuk gadis desa

Seorang gadis desa yang lugu hendak merantau ke kota. Sebelum berangkat ibunya menyampaikan pesan.
“Nduk … kalau kamu ke kota dan kebetulan dapat jodoh di sana, ini ada pesan dari mbokmu untuk mencari jodoh yang baik :
1. Cari pasangan yang setia.
2. Pasangan kamu harus yang hemat.
3. Calon kamu itu harus perjaka ting ting.”
Berangkatlah sang gadis ke kota. Beberapa bulan kemudian dia kembali ke desanya untuk meminta doa restu ingin menikah.
“Mbok.., saya sudah ketemu jodoh dengan syarat seperti yang mbok sampaikan kepada saya. Waktu itu kami berjalan-jalan keliling kota. Dia selalu saja menggandeng saya dengan mesra bukankah itu tanda pasangan yang setia ?”Si mbok mangut-mangut.
Kemudian karena kemalaman dan kehujanan kami mencari tempat berteduh dan menginap. Pacar saya ini bilang , “Dik kita nginap saja di hotel, untuk menghemat biaya bagaimana kalau kita hanya menyewa 1 kamar saja”. Bukankah pacar saya orangnya hemat mbok ?”
Untuk kedua kali simbok mangut-mangut.
“Dan akhirnya mbok, saya tahu kalau pacar saya itu masih perjaka ting-ting.”
Langsung si mbok serius memandangi putrinya.
“Dari mana kamu tahu bahwa dia masih perjaka ting-ting ?”
Sang gadis langsung menjawab, “Anunya masih dibungkus plastik mbok..”

Source : http://gudanghumor.com/3-syarat-mencari-pasangan-untuk-si-gadis-desa/

Cerita Lucu

Saya Senang dengan Cara Berpukir Bu Guru
 
Di sebuah sekolah dasar, suatu saat seorang guru bertanya pada salah satu muridnya.
Bu Guru : “Udin tolong jawab pertanyaan ibu yaa… Kalo ada 5 ekor burung di jendela, kemudian ditembak  satu, berapa yang masih tertinggal?”
Udin       : “Habis dong Bu, kan lainnya pada terbang”
Bu Guru : “Salah, harusnya dijawab masih tinggal 4 ekor, tapi saya senang dengan cara berpikir kamu…..” Di saat yang lain Udin balik bertanya pada Bu Guru.
Udin       : “Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya… Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa   es krim, cewek pertama makan es krim dengan dikunyah sedikit2, yang kedua dengan menggigit es krim dan contongnya, dan yang ketiga dengan menjilati dan mengulumnya, Manakah diantara ketiga cewek itu yang sudah menikah?”
Bu Guru : “Hmmm… pasti yang makannya dengan menjilati dan mengulum es krim yaaaa”
Udin : “Salah… harusnya dijawab yang memakai cincin kawin, tapi saya senang melihat cara berpikir Bu Guru…”

Source : http://gudanghumor.com/category/humor-pendidikan/

Tuhan dan Seorang Pemuda

Tuhan dan Seorang Pemuda

Seorang pemuda bertanya kepada Tuhan
Pemuda : “Tuhan, mengapa kau ciptakan wanita begitu cantik adanya …?”
Tuhan : “Supaya kamu mau mencintai dia …”
Pemuda : “Namun …, Tuhan, walaupun cantik, mengapa kau ciptakan wanita tolol adanya?”
Tuhan : “Supaya dia mau mencintai kamu …”
Dikirim oleh: Kiko

source : http://wakakapedia.com/wiki/tuhan-dan-seorang-pemuda/