Oleh : Tarisma Ayu Ningtyas
Mentari mulai menampakkan dirinya, ayam
jago mulai berkokok, aku mulai bangun dari tidurku dan segera mengambil wudlu
untuk shalat subuh. Setelah itu aku segera mandi dan mempersiapkan diri
untuk berangkat ke sekolah. Aku mengenakan
seragam sekolah lengkap bersama hijab. Sebelum berangkat, tak lupa aku berpamitan kepada ibuku.
“Bu,
aku berangkat dulu ya bu, doakan semoga lancar dan mendapat ilmu yang manfaat,” ujarku berpamitan.
“Amin, Nak. Semoga berkah, hati-hati di jalan ya, Nak” ibuku berpesan.
“Iya bu, Assalamualaikum,”
pamitku kepada ibuku sambil mencium tangan ibu.
“Waalaikumsalam,” jawab ibu.
Aku pun mengayuh sepedaku agar segera
melangkah. Dan sesampainya aku di depan gerbang sekolah tiba-tiba ada suara
seseorang yang memanggilku “Aisya”.
Ternyata mereka adalah kedua sahabatku dari sejak SD hingga sekarang SMP
dan kita masih satu sekolah yaitu di SMP Bunga Bangsa.
Aisya,
ya. Namaku adalah Aisya Nailia Putri. Dan
kedua sahabatku yang memanggilku bernama Safira Azzahra yang akrab disapa Zahra
dan Aqiya Nuril Safitri yang biasa dipanggil Nuril.
Kami
bertiga pun akhirnya jalan bersama menuju tempat parkir untuk memarkirkan
sepeda dan langsung berjalan menuju kelas. Sesampainya di kelas kami pun duduk dan berbincang sedikit masalah
cita-cita kami.
“Oh iya,
kalian masih ingat, nggak?
Dulu waktu SD kan kita
paling senang tuh ngomongin masalah cita-cita. Mau jadi dokter lah, guru lah,
nah sekarang apa cita-cita kalian? Masih sama waktu dulu atau udah beda lagi, nih?” tanyaku pada mereka.
“Kalau
aku sih tetap Sya, aku mau jadi guru. Karena kan guru pekerjaan yang mulia,
guru juga pahlawan tanpa tanda jasa. Sampai kapanpun, apabila yang diajarkan
guru bermanfaat dan ilmunya dipakai oleh muridnya dan disebarkan lagi kepada orang
lain, guru itu akan mendapat
pahala,” jawab Zahra.
“Kalau
aku sih pengen jadi polwan” kata Nuril.
“Hah? Polwan? Bukannya kamu dulu pengen banget jadi dokter,” ujar Zahra.
“Ya, itu kan dulu, Ra. Sekarang beda lagi,” jawab Nuril.
“Kalau
aku sih masih tetap pengen jadi dokter karena dokter
juga tidak kalah mulia dengan guru. Dokter
mengobati bahkan menolong nyawa orang yang sakit. Tapi yang nomor satu adalah kita harus tetap yakin bahwa yang
memberikan sembuh, hidup, dan mati hanyalah Allah. Dokter hanya perantara Allah
untuk menyembuhkan umatnya yang sedang sakit,” ujarku.
“Iya Sya, Semoga cita-cita kita semua tercapai, ya.” jawab Zahra.
“Amin,” jawabku dan Nuril bersamaan.
Bel
masuk pun berbunyi, semua siswa kelas 8.1 memasuki ruangan. Tak lama setelah
masuk anak-anak segera berdoa sebelum pelajaran dimulai. Pak Rusdi pun masuk ke
kelas.
“Assalamualaikum
anak-anak,”
salam Pak Rusdi.
“Waalaikumsalam
pak,” jawab siswa kelas 8.1 serentak.
“Selamat pagi dan semangat pagi pastinya, ya.” kata Pak Rusdi kemudian.
“Iya, Pak.” jawab siswa serempak.
“Pada pertemuan kali ini bapak akan membahas masalah Makanan dan Minuman yang halal ataupun haram menurut
pandangan-pandangan Islam. Jadi, kita sebagai umat muslim harus tau apa saja
makanan yang halal, karena makanan yang
halal harus memenuhi dua syarat yaitu halal dan tayyib,” ujar Pak Rusdi.
“Pak, maksud dari halal dan tayyib apa, ya?” tanya Zahra.
“Jadi begini, halal artinya diperbolehkan menurut ketentuan
syariat islam, kalau tayyib artinya baik, mengandung gizi, dan menyehatkan.
Makanan yang halal juga harus meliputi kriteria 1. Halal dari segi wujudnya. 2. Halal dari segi cara mendapatkannya. 3. Halal dalam proses pengolahannya. Makanan yang haram sebagaimana firman Allah dalam Q.S
Al-Maidah ayat 3 disebutkan bahwa makanan yang haram adalah bangkai, darah,
daging babi, hewan yang disembelih bukan atas nama Allah, hewan yang tercekik, dan lain-lain. Dan minuman yang haram misalnya adalah khamr atau yang kita kenal dengan
alkohol karena sifatnya memabukkan,” jelas Pak Rusdi panjang lebar.
Di
sela-sela Pak Rusdi sedang menerangkan, tiba-tiba bel istirahat pun
berbunyi. Akhirnya Pak Rusdi mengakhiri
pelajaran pada hari ini dan akan melanjutkannya diwaktu yang lain.
Aku,
Zahra, dan Nuril pun keluar kelas dan menuju ke kantin. Selama di kantin, kami
masih membicarakan masalah yang telah dijelaskan oleh Pak Rusdi tadi.
“Ternyata
islam itu indah ya,
Sya. Baik pula.” kata Zahra menyimpulkan.
“Baik
bagaimana maksutnya?” tanya Nuril kepada Zahra.
“Ya
baik, makanan yang haram aja karena makanan itu berbahaya dan tidak bermanfaat,” jelas Zahra.
“Ya
memang begitulah Islam. Islam
adalah anugerah yang indah bagiku. Aku sangat
bersyukur dilahirkan dalam keadaan islam. Oh iya Ra, kamu kapan pakai jilbab?” ucapku.
“Iya
Ra, aku dan Aisya udah pakai hijab, kamu lho yang belum. Tapi kamu pakai
hijabnya tulus dari hati ya, jangan karena gengsi sama kita” kata Nuril.
“Baiklah,
aku akan segera menggunakan hijab seperti kalian.” kata Zahra.
Bel
masuk pun berbunyi, aku, Zahra dan Nuril pun segera menuju ke kelas. Dan
mengikuti pelajaran selanjutnya. Setelah bel pulang dibunyikan, kami pun pulang ke rumah bersama-sama seperti
biasanya. Di sela-sela perjalanan kami, kami bertemu anak muda yang masih
sekolah SMA, tapi sudah merokok dan minum minuman keras. Aku dan Nuril hanya
lewat biasa. Tetapi ketika Zahra melewati pemuda tersebut, Zahra digoda oleh
sang pemuda yang mabuk tersebut. Mungkin karena aku dan Nuril mengenakan hijab,
tetapi Zahra tidak mengenakannya. Aku dan Nuril pun segera menghampiri Zahra
dan membawanya agar segera pergi dari sekitar pemuda yang mabuk itu. Setelah
itu kamipun pergi ke rumahku. Karena kebetulan rumahku lah yang paling dekat dengan wilayah tadi.
“Assalamualaikum,” ucapku
bersama dengan Zahra dan Nuril ketika memasuki rumah.
“Waalaikumsalam. Kalian sudah pulang. Mari masuk,”
jawab ibuku.
Kami pun segera masuk rumah dan salim kepada ibuku. Ibuku
sudah sangat mengenal kedua sahabatku ini karena sudah berteman sedari kecil
dan kebetulan rumah kami tidak terlalu jauh. Aku, Zahra, dan Nuril pun memasuki
kamarku. Ketika di kamar kami pun berbincang bincang masalah tadi ketika pulang
sekolah.
“Kenapa
ya tadi yang digoda hanya aku saja?
Kenapa kalian hanya dibiarkan lewat ya?” tanya Zahra.
“Mungkin
karena kamu belum menggunakan
hijab Ra, sedangkan aku dan Nuril sudah mengenakan hijab” kataku mencoba memberi
jawaban.
“Iya
Ra, hijab itu bukan hanya untuk mempercantik diri. Karena hijab wajib dikenakan
bagi setiap umat muslim wanita jika sudah baligh untuk menutupi auratnya. Ya, gunanya
seperti ini, kalau kita menggunakan hijab pasti lelaki tidak akan berani
mendekati kita dengan pikiran yang bermacam macam karena kita melindungi diri
dengan menggunakan hijab,” Nuril membantu menjelaskan.
“Iya, makasih ya kalian sudah mengingatkanku akan
pentingnya mengenakan hijab, ini sangat bermanfaat bagiku. Aku jaanji mulai
besok aku akan mengenakan hijab pergi ke sekolah dan kemana saja. Janji?“
ucap Zahra sambil memberikan jari kelingkingnya kepada aku dan Nuril. Aku dan
Nuril pun melakukan hal yang sama sebagai
tanda janji.
Petang
sudah tiba, adzan magrib mulai dikumandangkan. Aku segera
berwudlu dan shalat. Nuril dan Zahra sudah pulang sedari tadi. Aku, ibu, dan
ayahku sedang berada diruang keluarga. Di sela-sela kami bersantai, aku memulai
pembicaraan pada saat itu.
“Ayah, Ibu.
Kira-kira aku cocok tidak, ya, jadi dokter?” tanyaku.
“Cocok kok nak, dokter itu kan cita-cita yang mulia. Makanya
sejak sekarang kamu harus belajar yang giat supaya dapat meraih cita-citamu” jawab ibu.
“Gini
Sya, tentang pekerjaan dan rezki semua sudah ada yang mengatur, yaitu Allah SWT.
Yang terpenting kamu sekarang fokus dulu untuk sekolah dan mencari ilmu setinggi
mungkin. Seperti kata pepatah ‘Carilah ilmu sampai ke
negeri China’ pepatah itu mengajarkan kita agar kita
menuntut ilmu setinggi mungkin, bahkan jika perlu di negeri orang,” tambah ayah.
“Baik,Yah. Bu. Aisya
akan belajar dengan giat agar cita-cita Aisya bisa tercapai” kataku mengiyakan penjelasan
ayah dan ibu.
“Nah
kalau gitu kamu sekarang belajar dong. Jangan lupa nanti setelah belajar kamu
harus shalat isya’ dulu sebelum tidur,” perintah ayah.
“Siap, Yah,” kataku.
Aku pun segera menuju kamar dan belajar untuk pelajaran besok. Dan keesokan
harinya, seperti biasa aku berangkat ke sekolah naik sepeda. Setibanya aku di
sekolah akupun langsung menuju kelas. Ada yang berbeda dengan suasana kelas.
Ternyata Zahra sudah mengenakan hijabnya. Tetapi aku tidak melihat Nuril berada
di kelas. Lekas aku mengahampiri Zahra.
“Assalamualaikum, Zahra,” salamku.
“Waalaikumsalam, Sya.” jawab Zahra.
“Subhanallah
Zahra kamu cantik sekali, kenapa kamu tidak memakainya sejak dulu? Pasti kan cantik banget,” ujarku memuji Zahra.
“Ah
kamu bisa aja Sya, aku kan jadi malu,” jawab Zahra.
Aku
: “Ha ha. Iya, aku tahu. Itu pipi
kamu sampai
warnanya kayak delima,” candaku kepada
Zahra. Zahra hanya
tersenyum dengan malu
malu.
“Oh iya
Ra, Nuril kemana
ya? Kok tumben
sih dia jam
segini belum datang?” tanyaku.
“Aku juga
tidak tahu Sya,
tapi kemarin dia
menelfonku sambil menangis
karena papa dan
mamanya bercerai. Mungkin
dia sangat sedih,” jawab Zahra.
“Bercerai?
Sejak kapan, Ra? Kasihan ya Nuril. Sebaiknya nanti
sepulang sekolah kita pergi kerumahnya gimana?” tanyaku kembali.
“Oke,” jawab Zahra.
Mereka pun berencana untuk pergi ke rumah Nuril
setelah pulang sekolah guna melihat keadaan Nuril
dan mau menghiburnya.
Bel
telah dibunyikan, pertanda bahwa pelajaran terakhir telah usai. Aku dan Zahra
segera mengambil sepeda dan bergegas ke rumah Nuril. Di tengah jalan, kami
bertemu dengan pemuda SMA yang sedang merokok dan mabuk di tempat yang sama
seperti kemarin. Akan tetapi, kali
ini Zahra tidak digoda seperti kemarin, mungkin karena Zahra telah mengenakan
hijab. Tak lama kemudian, kami pun
sampai di depan rumah Nuril. Rumah tampak sepi seperti tak berpenghuni. Aku dan Zahra pun mencoba untuk
mengetuk pintu.
“Assalamualaikum,” ucapku sembari mengetok pintu. Tiba-tiba pintu terbuka dan ternyata yang membukakan
adalah mbok Sinah, lebih tepatnya adalah pembantu keluarga Nuril.
“Waalaikumsalam,
eh Neng Aisya dan Neng Zahra, mari masuk, Neng,” Mbok Sinah mempersilakan.
“Terimakasih mbok,
Nurilnya ada?” tanyaku pada Mbok Sinah.
“Loh, bukannya Neng Nuril sekolah, ya?” jawab Mbok Sinah.
“Sekolah? Tapi tadi Nuril tidak masuk, Mbok. Maka
dari itu kami ke sini.” jelasku pada Mbok Sinah. Mbok
Sinah tampak heran dan kaget.
“Maaf
sebelumnya
ya, Mbok. Bukannya kami mau ikut campur dengan urusan
keluarganya Nuril, tapi apakah benar kalau orang tua Nuril bercerai?” tanyaku.
“Benar, Neng. Orang tua Neng Nuril
memang bercerai,” jawab Mbok Sinah sedih.
“Ya sudah, Mbok. Kami akan
pergi mencari Nuril dahulu. Assalamualaikum,” kami pun berpamitan.
“Waalaikumsalam. Hati-hati ya, Neng.” jawab Mbok Sinah.
Aku dan
Zahra pun bergegas mencari
Nuril. Tak lama kami berjalan kami melihat sosok wanita siswa SMP di seberang
jalan. Ia mengenakan seragam SMP Bunga
Bangsa tanpa hijab tetapi seragamnya panjang. Sepertinya aku mengenalnya tetapi
mengapa kali ini dia tak memakai jilbab? Aku pun bertanya kepada Zahra.
“Zahra, lihat deh, ke sana. Sepertinya
aku mengenalnya. Siapa,ya?
Apa mungkin Nuril? Tapi kok tidak mengenakan hijab, ya?” tanyaku
kepada Zahra.
“Iya itu Nuril. Lihat saja wanita itu mengenakan seragam SMP Bunga
Bangsa panjang. Tidak salah lagi itu pasti Nuril!” kata Zahra.
Kami
pun menghampiri wanita yang berada di seberang
jalan tersebut, dan ternyata benar. Wanita tersebut adalah Nuril. Aku dan Zahra
segera menyapanya “Nuril” tetapi Nuril
malah mempercepat langkahnya dan meninggalkan kami yang berusaha menghampirinya.
Akhirnya kami pun
berhasil menemui Nuril. Dari dekat ternyata wajah Nuril
tampak kusut dengan sebotol alkohol di tangannya
“Astagfirullah Nuril,
kamu kenapa? Itu
kenapa kamu bawa
alkohol
segala? Kamu meminumnya?” kataku kepada Nuril.
Nuril tak
menjawabnya tetapi ia
hanya menunduk dan
menangis.
“Nuril, mana
hijab kamu? Kenapa
kamu tidak masuk
sekolah tadi?” tanya Zahra.
Nuril semakin
terisak dengan tangisnya.
Akhirnya akupun membawa
Nuril pulang kerumahku terleebih dahulu untuk menenangkannya. Sesampainya
di rumah, Nuril kubawa ke kamarku agar ia lebih tenang dan bisa
beristirahat. Zahra mengambil segelas air minum untuk Nuril.
“Nuril minum
ini, agar kamu
lebih tenang,” ucap
Zahra sambil menyerahkan
segelas air putih
kepadaa Nuril. Nuril pun
segera meminunya.
“Nuril, apa
yang sebenarnya terjadi
sama kamu? Cerita
sama kita, kita
ini kan sahabat
kamu,” tanyaku.
“Aku
sedih, aku putus asa karena orang tuaku bercerai. Akhirnya aku meminum alkohol agar aku lebih tenang,” jawab Nuril.
“Astagfirullah
Nuril, kamu tidak boleh begitu. Kamu kan tahu
kalau alkohol itu haram hukumnya untuk diminum. Lagian kan cita-citamu menjadi
seorang polwan, salah satu syaratnya
ada tes kesehatan. Jika kamu terdeteksi pernah minum alcohol maka kamu tidak akan diterima. Kalau
kita lagi ada masalah kita harus banyak shalat dan dzikir kepada Allah,
bukannya malah mabuk-mabukan begini!” jelasku pada Nuril.
“Terus jilbabmu
kemana? Kamu sendiri
kan yang bilang
ke aku kalau
kita sebagai muslimah
wajib hukumnya menggunakan
hijab. Nah sekarang
aku sudah memakai
hijab, kenapa kamu
malah melepas jilbabmu?” tanya Zahra.
Sambil
menangis Nuril pun menjawab pertanyaan kami, “
Maafkan aku Sya, aku benar-benar tak
tahu harus ngapain. Aku benar-benar putus
asa karena orang tuaku
bercerai. Aku khilaf ,Sya. Ra,”
“Ya udah lebih
baik sekarang kamu
shalat, soalnya ini
sudah jam setengah
dua, apa kamu
sudah shalat?” aku berusaha menasihati dan
menenangkan Nuril.
Nuril hanya
mengganggukkan
kepalanya. Lalu ia
segera berwudlu dan
shalat, tak lupa
ia berdzikir dan
berdoa. Setelaah ia
selesai shalat, ia tampak segar kembali.
“Bagaimana
rasanya kalau sudah
shalat lebih tenangkan?” tanyaku pada Nuril.
“Iya Sya, Ra. Makasih
yaa kalian selamaa
ini udah selau
ada buat aku
dan mau ngingetin
aku jika aku
sedang berada di
jalan yang keliru,” kata Nuril menyesal.
“Sama-sama, Ril. Ini gunanya
sahabat kalau ada yang salah langsung diingetin,” kataku.
“Iya, Ril. Makasih juga karena kamu,
aku sekarang sudah berhijab,” kata Zahra.
“Aku tidak akan meminum alkohol lagi agar cita-citaku
sebagai polwan tercapai,” ujar Nuril.
Waktu
berlalu begitu cepatnya, tak terasa kini kami sudah menginjak SMA. Pada saat SMA kami tidak satu sekolah lagi. Dan beberapa tahun kemudian kami
berencana untuk bertemu, dan kami pun
akhirnya bertemu di rumahnya Zahra.
Ketika
di rumah Zahra, aku melihat Zahra mengenakan seragam PGRI, Nuril dengan seragam
polwannya, dan aku mengenakan jas dokterku. Aku pun memulai pembicaraan pada
waktu itu.
“Alhamdulillah aku sekarang jadi
dokter, cita-citaku tercapai,” kataku.
“Iya Sya, Alhamdulillah akhirnya
aku bisa membagikan ilmu yang kudapat kepada muridku saat ini,” kata Zahra.
“Aku juga tidak menyangka aku akan menjadi polwan, Alhamdulillah banget waktu tes kesehatan tidak tercatat aku
pernah meminum alkohol, ini
semua berkat kalian semua sahabatku,” ujar Nuril.
Akhirnya kami pun berhasil meraih cita-cita yang kami inginkan
sejak dulu, berkat kerja keras,beribadah, berdoa dan selalu berada
di jalan yang benar. Insyaallah Allah akan mengabulkan doa-doa hambanya yang berada pada kebenaran..
HIKMAH
: Semua keinginan atau
cita-cita pasti bisa terlaksana jika
kita mau berusaha
dari kecil, berdoa,
dan selalu minta
agar diberi jalan
yang terbaik oleh Allah SWT. Seberat
apapun masalah kita, jangan pernah berputus asa.
Yakinlah bahwa Allah
tidak akan member
masalah diluar batas
kemampuan umatnya.
Semoga
bermanfaat, Assalamualaikum wr.wb
Numpang ya min ^^
BalasHapusBonus New Member 50%!!! Bukan server IDN maupun PokerV! Cobalah bermain di server baru 1G Poker hanya di kenaripoker,com! Proses deposit dan withdraw tidak basa basi langsung tinggal proses dan main saja bosku, dicoba keberuntungan kamu sekarang juga hanya di kenaripoker,com!
WHATSAPP : +855966139323
BBM : KENARI00
LIVE CHAT : KENARIPOKER,COMNumpang ya min ^^
Bonus New Member 50%!!! Bukan server IDN maupun PokerV! Cobalah bermain di server baru 1G Poker hanya di kenaripoker,com! Proses deposit dan withdraw tidak basa basi langsung tinggal proses dan main saja bosku, dicoba keberuntungan kamu sekarang juga hanya di kenaripoker,com!
WHATSAPP : +855966139323
BBM : KENARI00
LIVE CHAT : KENARIPOKER,COM
POKER899 adalah salah satu situs poker online terbaik dan terpercaya. salah satu kunci kesuksesan poker899 adalah pelayanan yang sangat baik kepada para membernya mulai dari keramahan dan kecepatan dalam proses menjadi salah satu pelaynaan spesial yang diberikan poker899. dan kami memberikan pelayanan bonus yang sangat menarik, seperti berikut ini :
BalasHapus-BONUS NEW MEMBER 10.000
-BONUS REFERRAL 10%
-BONUS ROLLINGAN 0.3-0.5% SETIAP MINGGUNYA
-BONUS EVENT BULANAN(JIKA SEDANG ADA EVENT TERTENTU)
LIVE CHAT : www,poker899,vip
WHATSAPP : +855884660017
LINE : POKER899
WIN323 - Merupakan Situs Online Betting NO.1 Di Indonesia.
BalasHapusDengan WIN RATE tertinggi 97% + Bonus Bonus Super Heboh yang bisa
anda dapatkan setiap hari nya!!
Bonus Bonus Super Heboh Dari WIN323
~ Bonus New Member : 20%
~ Bonus Next Deposit : 5%
~ Bonus Cash Back : 5%
Minimal Deposit : Rp.25.000
Minimal Withdraw : Rp.25.000
Untuk permainan terbaru FAFA SLOT BONUS NEW MEMBER 100% dengan maximal Bonus Rp.250.000 , Dengan mininimal deposit Rp 25.000,-
syarat TO x 8
Contoh : 25.000 + 25.000 * 8 = 400.000
Minimal WD 50.000
TEMBAK IKAN ONLINE
Bonus Deposit 50%
Minimal Deposit Rp25.000
Max Bonus Rp. 1.000.000,-
TO x 15 + BONUS
Bonus Deposit 10%
Minimal Deposit : Rp.50.000,-
Max Bonus : Rp. 500.000,-
TO x 7 + BONUS
CASHBACK 10%
Bonus Cashback hanya diberikan kepada player yang tidak mengclaim bonus next deposit
Tunggu apalagi mari langsung bergabung bersama WIN323 dan jadilah
pemenang di setiap taruhan yang Bossku lakukan :)
Contact Person WIN323 :
BB : E3E94F65
LINE : win323a
WA : +855 78 633 430 ( WIN323 )
[img]https://i.imgur.com/sb1yD8f.jpg[/img]
BalasHapusHallo Semuanya, mau menikmati Jackpot tanpa batas ??? Mau Bonus new membernya ???
Mau Kejutan specialnya ????
join now sekarang di EDENPOKER.xyz karena hanya di sini kamu bisa nikmati yang namanya
kepuasan bermain Poker Online.
Permainan Game judi online yaitu POKER , DOMINO , CEME , CEME KELILING , CAPSA , SUPER10 , OMAHAEDEN POKER HADIR MEMUDAH UNTUK BISA MENANG DAN GAMPANG MENDAPAT KAN JP..
Promo EDENPOKER.xyz diantaranya :
~ Minimal Deposit 15.000
~ Welcom Bonus New Member Rp. 10,000,-
~ Bonus Rollingan full 0,5% untuk semua permainan
~ Bonus referral 10%
~ Bonus Special Kejutan Yang Bisa Kamu Dapat Dari Turnover kamu
Dan Setiap Bulannya akan UpDate Bonus Menarik lainnya
EDENPOKER.xyz Bekerja sama dengan Bank :
~ BCA
~ BNI
~ BRI
~ MANDIRI
Jadi Mau Tunggu Apa Lagi Join Sekarang Dan Dapatkan Semua Bonusnya Hanya Di EDENPOKER.xyz
Email This
Share to Twitter
Share to Facebook
WA : +855 7863 3569
LINK : edenpoker.xyz
LINK : edenkilik.net
ANDA MENANG KAMI SENANG BOSKU !!
https://edenpoker.xyz
EDENPOKER -SITUS POKER ONLINE | AGEN POKER |BONUS NEW MEMBER 10.000|
BalasHapusSering main poker online tapi kalah mulu !!!
Ayo bermain Game judi online bersama kami dan menangkan JACKPOT terus menerus di EDENPOKER dapatkan juga Promo New Member.
Permainan Game judi online yaitu POKER , DOMINO , CEME , CEME KELILING , CAPSA , SUPER10 , OMAHAEDEN POKER HADIR MEMUDAH UNTUK BISA MENANG DAN GAMPANG MENDAPAT KAN JP.
Dapatkan Bonusnya..!!
- Minimal Deposit 15.000
- Bonus New Member 10.000
- Bonus Next Deposit 5%
- BONUS MINGGUAN UP TO 0,5%
- BONUS REFFERAL 10%
Kini Eden Poker Bisa DEPOSIT dengan PULSA
XL , TELKOMSEL & OVO ^.^
UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN HUBUNGI ::
☎ WA : +855 7863 3569
📱LINE : EDENPOKER
🌐 Website :edenpoker.bet
ANDA MENANG KAMI SENANG BOSKU !!